MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara melakukan pembahasan draft perjanjian kerjasama dengan PT Wing Abadi
Pertemuan dilakukan oleh Bupati Barito Utara, H Nadalsyah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Ir H Jainal Abidin didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, KaBappedalitbang, Kadishub, Kabag Hukum, Kabag Ekonomi dengan Area Manager Lion Air KalselTeng, Agung Purnama secara langsung di Hotel Aquarius Palangka Raya dan secara virtual dari Jakarta dengan GM Service Lion Grup, Ari Azhari.
Sekda Barito Utara, Ir H Jainal Abidin, Sabtu 26 Juni 2021 mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengembangkan sarana transportasi udara khususnya masyarakat di Kabupaten Barito Utara agar dapat tumbuh dan berkembang dalam kemajuan perekonomian dan kepariwisataan di Barito Utara.
“Untuk itu, Pemkab Barito Utara mengadakan pertemuan untuk membahas Draft Perjanjian Kerjasama dengan PT Wings Air tentang pengoperasian pesawat udara,” ujar Sekda.
Sementara, GM Service Lion Group, Ari Azhari mengatakan bahwa penerbangan akan dilakukan sebanyak 3 kali seminggu di hari Senin, Rabu dan Jumat pulang pergi dari Bandara HM Sidik Muara Teweh ke Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, dengan jam penerbangan Bjm-Mtw pukul 10.00 WITA dan Mtw-Bjm pukul 10.35 WIB.
“Selain itu, penumpang dapat memesan tiket dari Muara Teweh ke Jakarta, Surabaya dan Balikpapan dengan transit di Banjarmasin,” jelas Ari.
PT Wings Abadi akan mengoperasikan Pesawat Wings Air tipe ATR 72-500/600 yang berlaku mulai dari tanggal 12 Juli 2021 sampai dengan 31 Desember 2021. Dijelaskan juga bahwa harga tiket tarif batas atas yang ditetapkan Keputusan Menhub RI, yakni Rp 758.200,00 belum termasuk PPn 10%, airport tax (Rp 100.000,00 rute Bjm-Mtw dan Rp 20.000,00 rute Mtw-Bjm) dan asuransi sebesar Rp 5.000,00.
“Untuk Rapid Test antigen di Bandara HM. Sidik sebesar Rp 95.000,00 dengan meminta bantuan tenaga kesehatan Pemkab Barut,” kata Ari Azhari.
Sementara di tempat terpisah, Bupati Barito Utara meminta maaf kepada seluruh masyarakat Barito Utara, dimana saat perjanjian timnya tidak bisa menegosiasikan harga tiket.
“Itu berlaku untuk seluruh Indonesia sama dari Lion Air, jadi kami tidak dapat menegosiasikan harganya lagi,” jelas Nadalsyah.(Red)