Barito Utara – PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Bharinto Ekatama Biyangan (BEKB) terus berupaya turut meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang diwujudkan dalam kegiatan pelatihan kader posyandu binaan.
Kegiatan tersebut diikuti 28 Kader Posyandu dari 3 Desa di Kecamatan Teweh Timur, yaitu Desa Benangin 1, Benangin II dan Benangin V di Aula Kantor Desa Benangin II, Rabu, 13 November 2024.
PT Pamapersada Nusantara menggandeng Dinas Kesehatan Barito Utara dan Puskesmas Benangin untuk kolaborasi dalam kegiatan pelatihan yang difokuskan pada Ketrampilan Kader untuk mengatasi Stunting, dengan tujuan adanya peningkatan kemampuan dan ketrampilan para kader dalam Upaya pencegahan kasus stunting pada balita.
Dalam kegiatan tersebut juga lebih difokuskan ke kader posyandu untuk lebih intens dalam penanganan pengentasan stunting di areal wilayah kecamatan teweh timur. Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen PAMA BEKB dalam mencegah lonjakan angka stunting di desa binaan.
Arif Setyo Nugroho selaku CSR Section Head PT. Pamapersada Nusantara distrik BEKB mengungkapkan, bahwa kegiatan pelatihan kader posyandu binaan ini perlu untuk dijalankan dengan konsisten supaya para kader Posyandu memiliki pengetahuan dan skill dalam memonitoring lajunya perkembangan balita stunting atau BGM di desa binaan yang terdampak.
“Kegiatan ini harapannya bisa dilaksanakan dengan konsisten guna mengoptimalkan program yang diberikan untuk melakukan pencegahan kasus bayi stunting atau balita dengan kondisi BGM yang ada di desa binaan PAMA.
Selain melakukan pelatihan kader posyandu binaan, PT. Pamapersada Nusantara distrik BEKB juga aktif memberikan bantuan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita, pelatihan kader, dan bantuan sarana penunjang guna membantu operasional posyandu dalam melayani masyarakat yang membutuhkan.
Ruyanto S. Sos selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Barito Utara mengungkapkan dengan adanya program pelatihan ini sangat membantu untuk memunculkan pengetahuan kader dan memperdalam softskill kader posyandu dalam penanganan kasus stunting saat ini yang menjadi salah satu program prioritas dijalankan. Selain itu pengetahuan kader dalam kegiatan posyandu juga harus ditingkatkan sehingga bisa meminimalisir terjadinya bayi BGM dan juga balita stunting.
“Program ini merupakan salah satu pemenuhan program kesehatan masyarakat dimana program ini menyasar untuk pemenuhan penurunan bayi BGM dan Balita terindikasi stunting,” ucapnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada PT PAMA yang telah membantu meningkatkan kualitas Kesehatan masyarakat yang berada di sekitar operasional tambang dan selalu berkomitmen memberikan kontribusi nyata melalui program-program CSR. (drm)