Jakarta – Tim pengawal peristiwa pembunuhan (TP3) 6 laskar FPI oleh Amien Rais dkk mengkritik hasil penyelidikan polisi dan Komnas HAM serta meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertanggung jawab atas kejadian penembakan itu. Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan meminta anggota Tim TP3 menunggu hasil investigasi akhir.
“Saya meminta agar mereka bersabar untuk menunggu hasil investigasi akhir. Kan penyidikan serta proses penegakan hukumnya sedang berjalan. Kita cermati dan kawal dengan khidmat,” kata Arteria kepada wartawan, Jumat (21/1/2021).
Anggota Komisi III DPR RI itu meminta anggota TP3 tidak perlu sampai menyebut polisi melawan kewenangannya. Ia juga menilai anggota Tim TP3 tidak perlu sampai meminta Presiden Jokowi bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Tidak perlu sampai menyebut polisi melawan kewenangannya, apalagi menilai seharusnya Komnas HAM memberi rekomendasi kejadian itu sebagai pelanggaran HAM berat dan meminta negara, dalam hal ini Pak Jokowi, tanggung jawab atas kejadian itu, terlalu jauh itu,” ucapnya.
Menurut Arteria, TP3 perlu memahami makna dari pelanggaran HAM dan pelanggaran HAM berat. Ia menilai publik telah melihat ada upaya penarikan isu penembakan ke arah politis.
“Pahami betul apa yang dimaksud pelanggaran HAM, pelanggaran HAM berat, apalagi sampai meminta Pak Jokowi bertanggung jawab, kan ndak ada relevansinya, dan jadinya menimbulkan antipati publik, karena sudah terlihat adanya upaya-upaya yang mencoba menarik isu ini menjadi isu politik,” ucapnya.
Kendati demikian, Arteria menghormati upaya sejumlah tokoh yang telah membentuk Tim TP3. Ia menilai kehadiran Tim TP3 sebagai bentuk kemerdekaan bagi masyarakat untuk berserikat dan mengutarakan pendapat.
“Hormati sikap sejumlah tokoh yang menamai diri mereka sebagai Tim Pengawal peristiwa pembunuhan (TP3), ini kan sebagai bukti bagaimana negara hadir dalam konteks memberikan jaminan kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Silahkan saja mengawal jalannya proses hukum yang sedang berjalan, semakin banyak mata melihat insya Allah akan semakin baik,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, TP3 sebelumnya membuat pernyataan sikap soal penyelidikan tewasnya 6 laskar FPI. Mereka mengutuk penembakan itu, menyatakan penembakan sebagai pelanggaran HAM berat dan meminta pelaku beserta atasannya hingga Presiden Jokowi bertanggung jawab.
Tim TP3 juga mengaku tidak puas atas hasil penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM. TP3 menilai kasus tersebut sebagai pelanggaran HAM berat, bukan pelanggaran HAM biasa sehingga dinilai negara tidak memiliki kemauan untuk mengungkap kasus tersebut.
“Sebagai pemimpin pemerintahan, TP3 meminta pertanggungjawaban Presiden Jokowi atas tindakan sewenang-wenang dalam kasus pembunuhan tersebut,” kata anggota TP3 Marwan Batubara saat konferensi pers di Hotel Century, Jakarta, Kamis (21/1).
Sumber : https://www.detik.com/