Muara Teweh – Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Hadaduhup Itah Parajakian (Hatapa) menggelar Pelatihan Pembesaran Ikan Nila dengan Sistem Bioflok. Sebanyak 21 UMKM mengikuti kegiatan yang diselenggarakan bertempat di Aula Kantor Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pelatihan tersebut dilaksanakan dari tanggal 15 s/d 16 November 2023 dengan porsi pelatihan satu hari teori dan satu hari praktik. UMKM yang mengikuti kegiatan ini adalah UMKM yang berasal dari Desa Bintang Ninggi II, Desa Bintang Ninggi I, Dusun Bangdep, Desa Trahean dan Desa Lemo II.
LPB Hatapa sendiri merupakan LPB yang didirikan oleh PT Pamapersada Nusantara, PT Suprabari Mapanindo Mineral dan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dengan fokus pada pembinaan UMKM melalui program pelatihan, pendampingan, fasilitasi pasar dan fasilitasi pembiayaan.
Acara pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Desa Bintang Ninggi II, Pak Arwani, yang menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi masyarakat melalui peningkatan produksi perikanan lokal.
Kegiatan pelatihan di pandu langsung oleh instruktur Arif Rachman, S.Pi, yang merupakan ahli perikanan dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin.
Arif Rachman membawa pengalaman dan pengetahuan mendalam dalam penerapan sistem bioflok yang dinilai efektif dalam meningkatkan produktivitas budidaya ikan, khususnya dengan system bioflok.
Acara dibagi menjadi dua sesi utama: teori dan praktik. Sesi teori dilaksanakan pada tanggal 15 November 2023 di Aula Desa Bintang Ninggi II, di mana Arif Rachman menjelaskan konsep dasar dan manfaat dari sistem bioflok.
Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang teknologi ini, termasuk cara menjaga kualitas air, manajemen pemberian pakan serta memberikan informasi terkait program-program unggulan dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin.
Sesi praktik dilaksanakan pada tanggal 16 November 2023 di Kolam Bioflok BUMDes Bintang Ninggi II. Peserta diberikan kesempatan untuk secara langsung mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam sesi teori.
Dengan bimbingan langsung dari Arif Racman, para peserta belajar cara mengelola kolam bioflok, standar operasional pembuatan kolam bioflok, memonitor kualitas air, dan merancang pola pemberian pakan yang efektif serta mengajak para peserta untuk menghitung bersama terkait studi kelayakan usaha dari pembesaran ikan nila dengan sistem bioflok.
Puncak acara ditutup oleh perwakilan dari PT Suprabari Mapanindo Mineral, Bagus Muhammad, dalam rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Pada kesempatan itu, Bagus Muhammad menekankan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan masyarakat lokal melalui pelatihan-pelatihan seperti ini. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah aktif berpartisipasi dalam acara tersebut.
Acara pelatihan pembesaran ikan nila dengan sistem bioflok di Desa Bintang Ninggi II tidak hanya menjadi wadah pembelajaran bagi para peserta tetapi juga menandai langkah positif dalam menggali potensi sumber daya perikanan lokal dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Semoga, melalui pengetahuan yang diperoleh, masyarakat dapat mengoptimalkan potensi perikanan mereka dan meningkatkan kesejahteraan bersama. (Drm)