Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) setempat melaksanakan expose awal penyusunan dokumen arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Road Map Smart City (RMSC) di aula BappedaLitbang, Selasa (11/4/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda Muhlis, mewakili Unsur FKPD, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala Perangkat Daerah, Camat Teweh Tengah, Pimpinan PT Innixindo Widiya Iswara Nusantara dari Yogjakarta dan undangan lainnya.
“Pemkab Barito Utara melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian menyusun beberapa dokumen Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau biasa disebut dengan E-Government dan Smart City, berbentuk arsitektur yang nantinya akan menjadi peta jalan kita untuk mengimplementasikan seluruh program pemerintah yang berpegang pada sistem peralatan elektronik dan aplikasi,” kata Wakil Bupati Sugianto Panala Putra membackan sambutan bupati H Nadalsyah pada kegiatan tersebut.
Dikatakan Sugianto Panala Putra, SPBE yang menurut Perpres 95 tahun 2018, adalah penyelenggaraan pemerintahan, di mana seluruh komponen menggunakan TIK atau teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka memberikan layanan kepada pengguna SPBE.
Menurut Wabup, peralatan tersebut adalah internet, jaringan, komputer, gadget, handphone, sosial media, dan aplikasi berbasis website. Komponen-komponen berbentuk hardware dan software inilah yang sekarang sedang kita arus utamakan pengadaannya untuk mengawal SPBE dan Smart City.
“Dan tentu saja, yang tak kalah penting adalah diimbanginya teknologi dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang juga harus berkualitas. Untuk itu saya menghimbau, agar seluruh ASN bahkan para pejabat dilingkup Pemkab Barito Utara sudah harus mulai membuka diri terhadap perubahan era digital, dan kemajuan teknologi yang sudah tidak lagi bisa kita hindarkan,” jelas Wabup.
Lebih lanjut Wabup Sugianto Panala Putra, dari data yang ada, hasil indeks SPBE kita sangat rendah bahkan untuk ukuran Kalimantan Tengah sebagaimana tadi disampaikan Kepala Dinas Kominfosandi, yaitu di angka 1,42 pada tahun 2022 kemarin.
“Saya berharap dengan adanya penyusunan dokumen yang dilakukan oleh Diskominfosandi melalui konsultan PT Inixindo yang memberikan pemaparan atau expose awal ini, bisa memberikan sedikit gambaran umum bagaimana SPBE ini nanti kita laksanakan. Dan yang terpenting, adalah kerja bersama seluruh komponen,” kata Wabup.
Karena kata Wabup lagi menurut Perpres 2018, Diskominfo hanya sekedar wali data atau pusat data, sementara seluruh OPD adalah produsen datanya. Artinya keterlibatan seluruh komponen adalah variable utama kita meningkatkan indeks yang rendah tadi.
Secara umum Wabup menambahkan, Pemkab Barito Utara terutama pada beberapa OPD sebenarnya sudah melaksanakan program-program G to G (government to government) dengan sistem berbasis elektronik seperti e-surat, ekinerja, dan e-servis lain-lain.
“Hanya saja, tidak terintegrasinya jaringan antar OPD dan tersekatsekatnya organisasi, bahkan adanya ego sektoral pada masing-masing OPD, mengakibatkan sistem ini tidak berjalan optimal,” ucap Sugianto Panala Putra.
Wabup menambahkan, ketika integrasi jaringan antar OPD yang kini tengah dilaksanakan oleh Diskominfosandi beriringan dengan penyusunan arsitektur SPBE dan Smart City ini, diharapkan seluruh data, aplikasi, dan program-program Pemkab Barito Utara akan berjalan sinergis menuju SATU DATA tanpa bersekat-sekat lagi.
“Dan muaranya, tentu saja adalah peningkatan indeks SPBE kita, sebagai tanda Kabupaten Barito Utara telah smart secara digital,” pungkasnya.(drm)