Antisipasi Sungai Tercemar di Desa Jangkang Baru, PT AN Bangun Sumur Bor

By kabarbor - May 14, 2022 |
Post View : 361
Views

Ket foto : pekerjaan pembuatan sumur bor di Desa Jangkang Baru, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara.

MUARA TEWEH – Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. Arsy Nusantara (PT AN) salah satu perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di wilayah Desa Jangkang Baru, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah, Normal Manalu menyatakan, bertanggung jawab atas perubahan air pada sungai Jabung.
Menurutnya, sebelum beroperasi, pihak perusahaan ini sudah melakukan langkah sosialisasi kepada masyarakat desa setempat. Terkait Kondisi yang akan terjadi jika perusahaan ini beroperasi. Saat ini kegiatan perusahaan sedang melakukan land cliring atau pembuatan badan jalan, sehingga ketika terjadi hujan air limpasan masuk ke sungai.

Pihak perusahaan lanjut dia, sebelum operasi sudah melakukan langkah antisipasi dengan mengucurkan dana sebesar Rp 100 juta untuk pembangunan sumur bor tahap pertama yang diserahkan langsung kepada pemerintah desa setempat dan selanjutnya diserahkan lagi ke panitia pembangunan sumur bor.

“Saat ini di Desa Jangkang Baru sudah ada tiga sumur bor tersebut dari 4 buah sumur bor yang ditargetkan, setelah kita mau mengucurkan dana tahapan kedua, pihak panitia sudah tidak mau lagi menerimanya dengan alasan karena anggaran tahap pertama belum di SPj kan,” kata Normal, Sabtu 14 Mei 2022.

Sehingga ketika kami mau mengucurkan dana tahap kedua pihaknya menunda sampai menunggu LPJ pelaksana selesai. Sehingga sumur bornya belum bisa beroperasi. Padahal keinginan kita setelah sumur tersebut akan dibangun tempat penampungan air berupa tong yang selanjutnya dialiri langsung ke rumah masyarakat
Demikian juga bagi warga yang ingin mendapatkan air minum sudah disampaikan agar bisa mengambil di depot air dengan dicatat namanya. Dan nanti perusahaan yang akan membayarnya.
“Sekali lagi kami sa

mpaikan bahwa inisiatif mengenai air bersih ini sudah perusahaan lakukan sejak sosialisasi lalu, dan semua masyarakat desa sudah tau mengenai permasalahan ini, karena pekerjanya kebanyakan dari warga lokal desa setempat baik yang skill dan non skill sesuai kebutuhan saat ini. Dan kemungkinan besar akan lebih banyak lagi masyarakat yang bekerja sesuai perkembangan pekerjaan perusahaan,” tegasnya.

Terpisah, Plt Kepala Desa Jangkang Baru Alfia Rahman yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, sumber air yang dituding tercemar sudah tidak lagi dipakai oleh warga sebagai untuk segala keperluan. “Sumber air yang dituding tercemar itu sudah tidak lagi dipakai. Itu buat cadangan saja oleh warga,” kata dia.

Dia berterima kasih adanya perhatian dari wakil rakyat terkait permasalahan di desanya. Namun, dia juga meminta wakil rakyat kalau bertanya dan menerima laporan hanya dari segelintir orang, melainkan tanya ke warga yang banyak di desa biar lebih tahu kondisi sebenarnya.

Sebelumnya, sempat beredar berita seperti yang disampaikan oleh seorang tokoh masyarakat Deviy Ariyadi yang menyebutkan sungai Jabung merupakan sungai tempat pengambilan air bersih yang dikonsumsi seluruh masyarakat sejak berpuluh puluh tahun.
“Dimana sungai Jabung ini oleh warga digunakan sarana air bersih melalui PAM yang mengalir sampai ke rumah-rumah warga. Dulu walaupun hujan lebat air PAM tetap jernih tidak seperti sekarang,” kata Deviy yang akrab dipanggil Edep.(RD)

91cdc3a3-6e36-4d88-b210-3b389aad2b2d

kabarbor

Artikel Terkait