Muara Teweh – Sebanyak 21 orang guru utama di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara mengikuti kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) revitalisasi bahasa daerah, di aula Dinas Pendidikan setempat, Senin (10/6/2024). Kegiatan ini dilaksanakan dari taggal 10-14 Juni 2024 di aula Dinas Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Syahmiludin A Surapati mengatakan pada hari ini kita dipertemukan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama. Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan dalam rangkaian program Revitalisasi Bahasa Daerah sebagai implementasi Merdeka Belajar Episode ke-17.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri yang mewakili Kepala Balai BahasaProvinsi Kalimantan Tengah Muston Sitorang, Sekdis Pendidikan, para Kabid lingkup Dinas Pendidikan serta para guru utama yang ikut dalam bimtek.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah atas segala upaya yang dilakukan berkaitan dengan pelindungan dan pelestarian bahasa dan sastra daerah di Kalimantan Tengah dalam dua tahun terakhir,” kata Kadis Pendidikan Barito Utara Syahmiludin A Surapati, saat membuka kegiatan tersebut.
Dikatakan Kadis Pendidikan, tanggung jawab pelestarian bahasa dan sastra daerah sesungguhnya berada di pundak pemerintah daerah. Instansi pusat, dalam hal ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah menjadi fasilitator dan koordinator.
“Untuk itu, kami harapkan kita saling bekerja sama menyukseskan dan menyinambungkan kegiatan Revitalisasi Bahasa Dagrah. Kegiatan revitalisasi bahasa daerah selain dilakukan untuk menempatkan kembali bahasa daerah di ranah yang semestinya, promosi kepada penutur muda usia juga menjadi prioritas,” ucap Syahmiludin.
Lebih lanjut Syahmiludin mengatakan komunitas dan generasi muda yang menjadi sasaran kegiatan ini wajib lebih mengenali dan memahami bahasa dan budayanya. Mereka harus diperkenalkan dan dipajankan sesering mungkin kepada bahasa ibunya.
“Untuk tahun ini Kabupaten Barito Utara merevitalisasi bahasa daerah Dayak Bakumpai. Kita semua berusaha semaksimal mungkin agar budaya kita, budaya Dayak, termasuk bahasa-bahasa Dayak, tidak hilang begitu saja, tetap terlindungi, terlestarikan, agar lebih kuat dan bermanfaat,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu juga Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara menyampaikan ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerjasama yang baik antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah yang memungkinkan kegiatan ini terlaksana.
“Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara akan senantiasa memberi apresiasi dan dukungan kepada semua pihak yang melakukan segala upaya yang berkaitan dengan pelindungan bahasa dan sastra daerah,” kata Syahmiludin A Surapati.
Adapun ke 21 guru utama yang mengikuti bimtek Revitalisasi Bahasa Daerah yaitu Bediansyah (SMP 4 Teweh Baru), Hermila (SMP 3 Muara Teweh), Candra Herlina (SMP 2 Teweh Baru), Dudi Rusmadi (SMP 1 Teweh Selatan), Qodratul Zainah (SMP 1 Montallat), Adinasoha Husain (SMP 2 Montallat), Hermila Susanti (SDN 2 Lemo II).
Akhmalul Mu Minah (SDN 1 Sabuh), Lismawati (SDN 3 Lemo II), Juharni Hatmah (SDN 1 Jingah), Asih Lestari (SDN 2 Jingah), Kamisatul Jamiah (SDN 3 Jingah), Andheny Purwasih (SDN 2 Jambu), Wedi Saputra (SDN 1 Bintang Ninggi I).
Rahmat (SDN 2 Lanjas), Rusnawati (SDN 4 Jambu), Saprinadi Mardelo (SDN 1 Bintang Ninggi II), Via Megawati (SDN 1 Lemo II), Supaliati ( SDN 4 Lanjas), Munika (SMP 2 Lahei) dan Rishka Diana (SDN 1 Luwe Hulu).(drm)