SAMPIT – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Handoyo J Wibowo menyoroti langkah-langkah pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat yang dinilai belum mempunyai roadmap terhadap penanganan bencana alam di daerah.
“Kenapa kami katakan itu, sebab kita bisa lihat bahwa setiap tahun bencana banjir serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kerap melanda yang mengakibatkan pemerintah selalu kewalahan, disisi lain kita seperti tidak punya solusi alternatif yang dapat mencegah hal itu terjadi, atau setidaknya mengurangi dampaknya,” ungkapnya Jumat (22/07/2022).
Dia juga menyampaikan beberapa kendala penanganan bencana daerah, semestinya sudah dapat di kalkulasikan dan di perhitungkan segala aspek terburuknya. Sehingga ketika bencana alam itu terjadi maka apa yang menjadi kajian secara teknis itu bisa di implementasikan.
“Selama ini dampak yang paling banyak terjadi di daerah pelosok ketika musim hujan yang menyebabkan banjir misalnya, dan daerah perkotaan yang terdampak kabut asap paling parah lantaran minimnya pepohonan dan lainnya, seharusnya hal ini sudah bisa di antisipasi,” timpalnya.
Disisi lain legislator Demokrat ini juga menekankan, selama ini yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui BPBD hanya penanganan terhadap pasca bencana atau ketika bencana itu terjadi, menyelamatkan manusia yang terdampak di awal bencana, namun tidak dapat melakukan pencegahan.
“Hal ini harus menjadi perhatian prioritas kita bersama, harapan kami di legislatif agar kedepannya apa yang menjadi target penanganan bencana harus benar-benar bisa di optimalkan terutama untuk melakukan pencegahan dan lainnya, kita harus pokus kesitu dulu,” tutupnya.(ft)