MUARA TEWEH – Pulahan pedagang eks pasar Pendopo yang terbakar pada tahun 2018 lalu mendatangi kantor DPRD Barito Utara, Selasa 18 Januari 2022. Puluhan pedagang yang datang ke kantor DPRD Barito Utara ini merupakan perwakilan pedagang yang tidak mendapatkan lapak di pasar Pendopo yang telah selesai dibangun oleh pemerintah.
Kedatangan para pedagang ini merupakan untuk meminta solusi kepada pemerintah daerah dan juga DPRD Barito Utara terkait kepastian mereka untuk mendapatkan lapak di pasar tersebut.
Dengan kedatangan para pedagang, DPRD Barito Utara mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak pemerintah daerah dan instansi terkait serta diikuti langsung oleh para pedagang di ruang rapat DPRD barito Utara.
Rapat dengar pendapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua I, Permana Setiawan dan iikutu oleh 15 orang anggota DPRD Barito Utara.
Dalam RDP tersebut, salah satu perwakilan pedagang, Syamsudinnor menjelaskan bahwa kedatangan mereka untuk mendapatkan kepastian mengenai adanya tempat untuk berdagang.
Karena, kata dia, dengan telah berpersinya Pasar Pendopo kembali, banyak pedagang yang tidak mendapatkan lapak atau tempat berjualan.
Menambahkan hal tersebut, Hervini menyampaikan bahwa selama ini para pedagang yang tidak mendapatkan lapak atau tempat di pasar yang baru merupakan pemegang kontrak Kerjasama dengan pemerintah daerah.
“kami juga rutin membayar iuran atau retribusi kepada pemerintah daerah, jadi kenapa kami tidak mendapatkan lapak di pasar yang baru,” terangnya.
Kami, kata dia, hanya ingin mendapatkan kepastian dari pemerintah daerah untuk mendapatkan lapak atau tempat berjualan, sehingga dapat berjualan kembali seperti sebelumnya.
Berdasarkan data yang ada, sebelum terbakar, pedagang yang ada di pasar Pendopo Muara Teweh berjumlah 570 orang.
Namun, saat ini, pedagang yang mendapatkan tempat di pasar Pendopo yang baru hanya sekitar 319 orang dan 251 orang tidak mendapatkan lapak atau tempat berjualan.(Red)