Muara Teweh – Kalangan DPRD Barito Utara meminta dan menyarankan kepada orang tua dan juga kepada para murid sekolah dasar (SD) untuk tidak membaya permainan anak “Latto-Latto” ke sekolah.
“Bagi orang tua yang memiliki anak-anak masih belum mengerti akan resiko permainan Latto-Latto tersebut yang bisa membahayakan anak-anak. Permainan latto-latto ini dulu viral diberbagai daerah bahkan negara ini,” kata Ketua Komisi 3 DPRD Barito Utara H Tajeri, Senin kemarin.
Legislator dari Parpol Gerindra Barito Utara ini juga mengatakan, permainan ini sebenarnya sudah ada sejak jaman dirinya di Sekolah Dasar dulu, akan tetapi sudah lama menghilang kemungkinan karena banyaknya jenis permainan yang bermunculan dengan beraneka ragam harga.
“Kemungkinan berimbas karena perekonomian sekarang sedang lesu, harga karet anjlok, rotan juga demikian, dan lain lain komuditi banyak yang harganya menurun, sehingga pendapatan masyarakat menurun, untuk membeli mainan yang harganya mahal tidak terjangkau, anak perlu permaianan untuk berlibur dan mengisi waktu, timbul kembali alat permainan ini, harga murah dan terjangkau,” kata dia.
Tapi kata dia kita sebagai orang tua harus waspada dan memperhatikan terhadap permainan ini, dua bola yang diikatkan ke tali tersbeut terbuat dari benda yang keras, tentunya tidak menutup kemungkinan bisa putus dan melayang ke tubuh anak yang sedang bermain atau orang di sekitarnya,” kata Ketua komisi 3 DPRD kabupaten Barito Utara ini.
Lebih lanjut H Tajeri, permainan latto-latto ini menyebabkan yang lagi asik bermain keasikan, namun bermian itu tidak dilarang, tapi kita perlu memilah dan memilih, dengan harapan musibah yang terjadi di daerah lain sana tidak akan terjadi di tempat kita disini.
“Saya menghimbau kepada Dinas Pendidikan Barito Utara agar sekolah tidak membolehkan anak-anak membawa permainan latto-latto ini ke sekolah, apa lagi pada saat jam sekolah, semoga kita semua terhindar dari segala musibah dari permainan latto-latto tersebut,” kata H Tajeri.(drm)